LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PERCOBAAN : Uji Kualitas Air (Tingkat
Kekeruhan Air)
Menggunakan
Turbidimeter
HARI/TANGGAL
PERCOBAAN :
Selasa, 28 November 2017
NAMA
PRAKTIKAN : Kaharuddin
NIM :
16 3145 453 097
KELOMPOK : I (SATU)
1. Risna
2. Teresya
Fitriani Panaba
3. Budiawan
4. Didin
Katuju
5. Eyrene
|
Makassar, 5 Desember 2017
Disetujui Oleh:
DOSEN PEMBIMBING PRAKTIKAN
( SULFIANI, S.Si.,
M.Pd ) ( KAHARUDDIN)
A.
Judul
Percobaan
Uji kualitas air (tingkat kekeruhan air)
menggunakan turbidimeter.
B. Tujuan
Percobaan
Untuk mengetahui
cara pemeriksaan tingkat kekeruhan pada sampel air dan
dapat mengetahui prinsip
serta penggunaan turbidimeter.
C.
Dasar
Teori
Air adalah senyawa kimia
yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa
dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air
merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air
minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia
itu sendiri.
Berikut ini kita membahas
tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air yang baik secara
fisik adalah :
1.
Rasa
Kualitas air bersih yang
baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau
bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air
2.
Bau
Kualitas air bersih yang
baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat
organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran
lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3.
Suhu
Secara umum, kenaikan
suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi sehingga akan
membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara
alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar
sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk
tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.
4.
Kekeruhan
Kekeruhan air dapat
ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat
mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan
kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air tergantung
pada warna buangan yang memasuki badan air.
Kekeruhan menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan air baku dengan skala NTU ( Nephelometrix Turbidity Unit).
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas yang setara dengan 1 mg/L SiO2.
Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam
air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi
kualitas air itu sendiri.
5.
TDS atau jumlah zat padat
terlarut (total dissolved solids)
Adalah bahan padat yang
tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103°C-105°C
dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang
terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.
Kandungan total dissolved
solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai dengan 1000
mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total
solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut
dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran. Zat
padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik
sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah
kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan
memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
Alat
Pengukur Kekeruhan Air Turbidity Meter adalah alat ukur tingkat kekeruhan pada
air yang sudah menggunakan teknologi digital dan memiliki banyak fitur canggih
sebagai pendukung dalam melakukan pengujian atau analisis tingkat kekeruhan air
dalam rangka pengujian kualitas air dilihat dari tingkat kekeruhanya. Selain
memiliki barbagai macam fitur unggulan, Turbidity Meter ini sudah memenuhi
persyaratan pengukuran kekeruhan sampel EPA180.1 dan ISO7027. Selain itu alat
ini juga sudah memenuhi kriteria pengujian kekeruhan yang dikeluarkan oleh
American Society of Brewing Chemists (ASBC) dan European Brewery Convention
(EBC).
Standar Kualitas Air Bersih
Permenkes 2010 - Air adalah unsur yang merupakan sumber kehidupan. Akan tetapi,
air kotor bukan merupakan sumber kehidupan yang baik yang layak untuk manusia.
Namun tidak hanya untuk manusia, air bersih juga merupakan kebutuhan primer
makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut data yang sudah dilansir
UNICEF dan WHO, Indonesia adalah satu dari 10 negara yang hampir dua pertiga
populasinya tidak dapat mengakses ke sumber air minum bersih. Untuk mengetahui
kualitas air secara pasti bisa menggunakan alat uji kualitas air atau water
test kit. Pilih saja alat uji kualitas yang multiparameter agar data yang
dihasilkan lengkap.
Tidak hanya dapat mempengaruhi
kesehatan, air yang tidak bersih juga akan membahayakan keselamatan dan
kualitas hidup maupun pertumbuhan anak-anak. UNICEF memperkirakan sebanyak
1.400 anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap hari karena penyakit diare
yang diakibatkan karena konsumsi air yang tidak bersih dan karena masalah
sanitasi yang buruk. Bahkan hampir setiap tahunnya, Indonesia mengalami
kerugian sebesar USD 6,3 miliar dikarenakan buruknya sanitasi. Dengan
meningkatkan sanitasi, Indonesia berpotensi menyumbang kontribusi sebesar USD
4,5 miliar untuk pertumbuhan ekonominya.
Air yang baik adalah jernih dan
tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air bersih menurut PERMENKES RI Nomor 416
Tahun 1990 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya
bahan-bahan organik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan
bahan yang dihasilkan oleh buangan industri seperti besi dan mangan.
D.
Prinsip
Percobaan
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah
sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang
dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran.
Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan
diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media
akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka.
E.
Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang di gunakan dalam praktikum
kali ini yaitu Turbidimetet Lutron-2016 1 set dan pipet tetes.
2. Bahan
Adapun bahan yang di gunakan dalam
praktikum kali ini yaitu tissue atau lap halus, reagen kalibrasi 0 NTU sampai 100
NTU, reagen sterilisasi alat dan sampel air minum (VJ, Aqua , Ades, air galong
boulevard, air galong antang dan 3V).
F.
Cara
Kerja
a) Kalibrasi
Alat Turbidirneter Lutron
1. Disiapkan
1 set alat turbidimeter
2. Dikeluarkan
alat turbidimeter beserta reagen standar untuk kalibrasi
3. Reagen
I berisi larutan standar 0 NTU. reagen 2 berisi larutan standar 100 NTU
4. Pada
alat turbidimeter, ditekan ON sehingga muncul angka 00
5. Penutup
atas pada turbidimeter dibuka, dan dimasukkan reagen I pada tempatnya dimana
posisi sejajar garis putih yang terdapat pada botol reagen
Cat
: botol reagen harus bersih dan kering dan tidak boleh tersentuh langsung oleh
tangan, tetapi menggunakan handskun bersih atau tissue.
6. Kemudian
ditutup kembali alat turbidimeter
7. Ditekan
tombol TES/CAL pada alat (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 000
8. Ditekan
kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 100
9. Penutup
alat dibuka dan mengeluarkan reagen 1
10. Dimasukkan
reagen 2 dengan posisi sejajar dengan garis putih pada botol reagen dan ditutup
kembali
11. Ditekan
tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 00
12. Ditekan
kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 000
13. Ditekan
I kali tombol HOLD akan muncul angka 100
14. Ditekan
I kali lagi tombol HOLD akan muncul CLR
15. Ditekan
kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 00
16. Alat
turbidimeter siap digunakan untuk uji kekeruhan pada sampel
b) Uji
Kekeruhan Pada Sampel Air
1. Disiapkan
alat turbidimeter yang telah dikalibrasi
2. Dikeluarkan
botol sampel dan larutan sterilisasi
3. Sebelum
botol digunakan untuk memasukkan sampel, terlebih dahulu dibilas dengan reagen
sterilisasi menggunakan pipet tetes
4. Dimasukkan
sampel air pada botol sampel menggunakan pipet tetes sampai batas garis putih
5. Reagen
yang berisi sampel dimasukkan ke alat turbidimeter dan mengeluarkan hasil
dengan satuan NTU
Cat : botol sampel jangan disentuh
langsung oleh tangan, gunakan handskun bersih atau tissu pada saat dimasukkan
ke dalam turbidimeter, botol sampel dalam kondisi luarnya kering dan bersih.
6. Dicatat
hasil yang diperoleh pada alat
Cat : untuk melanjutkan pemeriksaan ke
sampel berikutnya, botol sampel disterilkan terlebih dahulu menggunakan reagen
sterilisasi.
G.
Hasil
Pengamatan
No
|
Merek Air
|
Jumlah Kekeruhan
|
Keterangan
|
1.
|
Aqua
|
0,00
|
Baik
|
2.
|
Ades
|
0,00
|
Baik
|
3.
|
Air
Galong Boulevard
|
0,15
|
Baik
|
4.
|
Air Galong Antang
|
0,15
|
Baik
|
5.
|
VJ
|
0,05
|
Baik
|
6.
|
3V
|
0,00
|
Baik
|
H.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang uji kualitas air (tingkat
kekeruhan air) menggunakan turbidimeter.
Tujuan
praktikum yaitu untuk mengetahui cara pemeriksaan tingkat kekeruhan pada sampel
air dan dapat mengetahui prinsip serta penggunaan turbidimeter.
Prinsip
praktikum yaitu sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan
dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran.
Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan
diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media
akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka.
Pertama-tama yang dilakukan yaitu uji
kalibrasi alat turbidirneter Lutron, dimana dari perlakukan ini diambil sampel
dan dilakukan uji alat supaya dalam uji kekeruhan air yang akan diperiksa tidak
terjadi kesalahan, maka dilakukanlah kalibrasi alat sebelum pemeriksaan air.
Adapun jumlah kalimbrasi alat syang digunakan yaitu reagen I berisi larutan
standar 0 NTU. reagen 2 berisi larutan standar 20 NTU, reagen 3 berisi larutan
standar 100 NTU dan reagen 4 berisi larutan standar 800 NTU, jika hasil yang
didaptkan sesuai angka kalibrasi yang ada pada reagen yang digunakan maka bisa
dilanjutkan ke pemeriksaan kekeruhan sampel yang akan diperiksa.
Hasil yang didapatkan setelah
dilakukan kalibrasi alat yaitu alat yang akan digunakan dinyatakan baik, karena
setiap tes yang dilakukan dari tingkat kekeruhan 0
NTU sampai
tingkat kekeruhan 800 NTU menunjukkan kecocokan jumlah yang
didapatkan dengan jumlah ataupun tingkat kekeruhan yang telah ditetapkan.
Artinya dalam kelibrasi alat ini menyatakan alat baik-baik saja dan siap untuk
dipakai untuk mengukur tingkat kekeruhan air yang diujikan dalam praktikum.
Setelah dilakukan kalibrasi alat,
maka kita melakukan pemeriksaan kekeruhan air, pertama-tama alat yang digunakan
di cuci dengan air destilasi yang telah disediakan. Tujuannya supaya tidak
mempengaruhi sampel yang akan diperiksa, selanjutnya dimasukkan air yang akan
diperiksa didalam alat Turbidity Meter untuk
melihat tingkat kekeruhan air dan sebelum sampel air dimasukkan kealat maka
terlebih dahulu botol yang berisi sampel air dibersihkan dengan lab halus atau
tissue supaya tidak mempengaruhi hasil yang didapatkan pada saat pemeriksaan.
Hasil
yang didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan tingkat kekeruhan air. Pada air
mineral Aqua, Ades dan 3V yaitu 0,00 NTU, air galong antang dan boulevard yaitu
0,15 NTU, dan air mineral VJ yaitu 0,05 NTU. Dari data yang didapatkan setelah
dilakukan tes kekeruhan air yaitu semua air yang diujikan, dapat dikatakan
layak komsumsi dan sesuai dengan batas maksimal kekeruhan air bersih menurut PERMENKES RI
Nomor 416 Tahun 1990 adalah 5 skala NTU.
Kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi didalam praktikum kali ini yaitu alata yang digunakan tidak bagus
sehingga mendapatkan hasil tingkat kekeruhan palsu, tidak mengelap botol sampel
sebelum dilakukan tes kekeruhan air, botol sampel yang digunakan tidak
dibersihkan dengan air destilasi sehingga mempengaruhi hasil yang didapatkan.
I.
Kesimpulan
dan Saran
1. Kesimpulan
Setelah
kami melakukan praktikum adapun kesimpulan yang didapatkan yaitu pada air
mineral Aqua, Ades
2. Saran
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
dapat terjadi dalam praktikum, hal utama yang dilakukan yaitu melakukan
kalibrasi alat terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi alat yang digunakan,
memperhatikan prosedur kerja serta cara penggunaan alat.
DAFTAR PUSTAKA
Bassett, J. 2016. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Chang,
dkk.2008. Edisi Ketiga. Kimia
Dasar. Jakarta.Erlangga.
Day, dkk. 2011. Analisis Kimia Kuantitatif edisi
kelima. Erlangga. Jakarta
Khopkar. dkk.
2013, Konsep Dasar Kimia Analitik,
Penerjemah : A. Saptorahardjo, UI-Prees, Jakarta
Permenkes. 1990. Tingkat Kekeruhan Air. PERMENKES RI
Nomor 416.
Slamet, dkk. 2008. Analisa Bahan Makanan dan Pangan. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Hal
: 147-148.
Underwood. 2008.
Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar