Kamis, 07 Desember 2017

Uji kualitas air (tingkat kekeruhan air) menggunakan turbidimeter


LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PERCOBAAN                    : Uji Kualitas Air (Tingkat Kekeruhan Air)  
  Menggunakan Turbidimeter
HARI/TANGGAL PERCOBAAN  : Selasa, 28 November 2017
NAMA PRAKTIKAN                      : Kaharuddin
NIM                                                    : 16 3145 453 097                   
KELOMPOK                                      : I (SATU)
                                                              1.    Risna
                                                              2.    Teresya Fitriani Panaba
                                                              3.    Budiawan
                                                              4.    Didin Katuju
                                                              5.    Eyrene


                                                            



Makassar, 5 Desember 2017


Disetujui Oleh:


  DOSEN PEMBIMBING                                                     PRAKTIKAN


( SULFIANI, S.Si., M.Pd )                                                 ( KAHARUDDIN)









            A.    Judul Percobaan
Uji kualitas air (tingkat kekeruhan air) menggunakan turbidimeter.

B.  Tujuan Percobaan
        Untuk mengetahui cara pemeriksaan tingkat kekeruhan pada sampel air dan 
dapat mengetahui prinsip serta penggunaan turbidimeter.

            C.    Dasar Teori
Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air yang baik secara fisik adalah :
1.      Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat organik atau bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air
2.      Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3.      Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.
4.      Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.
Kekeruhan menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU ( Nephelometrix Turbidity Unit). Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas yang setara dengan 1 mg/L SiO2. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri.
5.      TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103°C-105°C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.
Kandungan total dissolved solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran. Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
Alat Pengukur Kekeruhan Air Turbidity Meter adalah alat ukur tingkat kekeruhan pada air yang sudah menggunakan teknologi digital dan memiliki banyak fitur canggih sebagai pendukung dalam melakukan pengujian atau analisis tingkat kekeruhan air dalam rangka pengujian kualitas air dilihat dari tingkat kekeruhanya. Selain memiliki barbagai macam fitur unggulan, Turbidity Meter ini sudah memenuhi persyaratan pengukuran kekeruhan sampel EPA180.1 dan ISO7027. Selain itu alat ini juga sudah memenuhi kriteria pengujian kekeruhan yang dikeluarkan oleh American Society of Brewing Chemists (ASBC) dan European Brewery Convention (EBC).
Standar Kualitas Air Bersih Permenkes 2010 - Air adalah unsur yang merupakan sumber kehidupan. Akan tetapi, air kotor bukan merupakan sumber kehidupan yang baik yang layak untuk manusia. Namun tidak hanya untuk manusia, air bersih juga merupakan kebutuhan primer makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut data yang sudah dilansir UNICEF dan WHO, Indonesia adalah satu dari 10 negara yang hampir dua pertiga populasinya tidak dapat mengakses ke sumber air minum bersih. Untuk mengetahui kualitas air secara pasti bisa menggunakan alat uji kualitas air atau water test kit. Pilih saja alat uji kualitas yang multiparameter agar data yang dihasilkan lengkap.
Tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan, air yang tidak bersih juga akan membahayakan keselamatan dan kualitas hidup maupun pertumbuhan anak-anak. UNICEF memperkirakan sebanyak 1.400 anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap hari karena penyakit diare yang diakibatkan karena konsumsi air yang tidak bersih dan karena masalah sanitasi yang buruk. Bahkan hampir setiap tahunnya, Indonesia mengalami kerugian sebesar USD 6,3 miliar dikarenakan buruknya sanitasi. Dengan meningkatkan sanitasi, Indonesia berpotensi menyumbang kontribusi sebesar USD 4,5 miliar untuk pertumbuhan ekonominya.
Air yang baik adalah jernih dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air bersih menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri seperti besi dan mangan.
         D.    Prinsip Percobaan
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran. Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka.

        E.     Alat dan Bahan
1.      Alat
 Adapun alat yang di gunakan dalam praktikum kali ini yaitu Turbidimetet Lutron-2016 1 set dan pipet tetes.
2.      Bahan
Adapun bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini yaitu tissue atau lap halus, reagen kalibrasi 0 NTU sampai 100 NTU, reagen sterilisasi alat dan sampel air minum (VJ, Aqua , Ades, air galong boulevard, air galong antang dan 3V).



         F.     Cara Kerja
a)     Kalibrasi Alat Turbidirneter Lutron
1.      Disiapkan 1 set alat turbidimeter
2.      Dikeluarkan alat turbidimeter beserta reagen standar untuk kalibrasi
3.      Reagen I berisi larutan standar 0 NTU. reagen 2 berisi larutan standar 100 NTU
4.      Pada alat turbidimeter, ditekan ON sehingga muncul angka 00
5.      Penutup atas pada turbidimeter dibuka, dan dimasukkan reagen I pada tempatnya dimana posisi sejajar garis putih yang terdapat pada botol reagen
Cat : botol reagen harus bersih dan kering dan tidak boleh tersentuh langsung oleh tangan, tetapi menggunakan handskun bersih atau tissue.
6.      Kemudian ditutup kembali alat turbidimeter
7.      Ditekan tombol TES/CAL pada alat (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 000
8.      Ditekan kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 100
9.      Penutup alat dibuka dan mengeluarkan reagen 1
10.  Dimasukkan reagen 2 dengan posisi sejajar dengan garis putih pada botol reagen dan ditutup kembali
11.  Ditekan tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 00
12.  Ditekan kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 000
13.  Ditekan I kali tombol HOLD akan muncul angka 100
14.  Ditekan I kali lagi tombol HOLD akan muncul CLR
15.  Ditekan kembali tombol TES/CAL (ditahan) sampai muncul CAL dan angka 00
16.  Alat turbidimeter siap digunakan untuk uji kekeruhan pada sampel
b)     Uji Kekeruhan Pada Sampel Air
1.     Disiapkan alat turbidimeter yang telah dikalibrasi
2.     Dikeluarkan botol sampel dan larutan sterilisasi
3.     Sebelum botol digunakan untuk memasukkan sampel, terlebih dahulu dibilas dengan reagen sterilisasi menggunakan pipet tetes
4.     Dimasukkan sampel air pada botol sampel menggunakan pipet tetes sampai batas garis putih
5.     Reagen yang berisi sampel dimasukkan ke alat turbidimeter dan mengeluarkan hasil dengan satuan NTU
Cat : botol sampel jangan disentuh langsung oleh tangan, gunakan handskun bersih atau tissu pada saat dimasukkan ke dalam turbidimeter, botol sampel dalam kondisi luarnya kering dan bersih.
6.      Dicatat hasil yang diperoleh pada alat
Cat : untuk melanjutkan pemeriksaan ke sampel berikutnya, botol sampel disterilkan terlebih dahulu menggunakan reagen sterilisasi.

          G.    Hasil Pengamatan
No
Merek Air
Jumlah Kekeruhan
Keterangan
1.
Aqua
0,00
Baik
2.
Ades
0,00
Baik
3.
Air Galong Boulevard
0,15
Baik
4.
Air Galong Antang
0,15
Baik
5.
VJ
0,05
Baik
6.
3V
0,00
Baik


          H.    Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang uji kualitas air (tingkat kekeruhan air) menggunakan turbidimeter.
Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui cara pemeriksaan tingkat kekeruhan pada sampel air dan dapat mengetahui prinsip serta penggunaan turbidimeter.
Prinsip praktikum yaitu sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran. Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka.
Pertama-tama yang dilakukan yaitu uji kalibrasi alat turbidirneter Lutron, dimana dari perlakukan ini diambil sampel dan dilakukan uji alat supaya dalam uji kekeruhan air yang akan diperiksa tidak terjadi kesalahan, maka dilakukanlah kalibrasi alat sebelum pemeriksaan air. Adapun jumlah kalimbrasi alat syang digunakan yaitu reagen I berisi larutan standar 0 NTU. reagen 2 berisi larutan standar 20 NTU, reagen 3 berisi larutan standar 100 NTU dan reagen 4 berisi larutan standar 800 NTU, jika hasil yang didaptkan sesuai angka kalibrasi yang ada pada reagen yang digunakan maka bisa dilanjutkan ke pemeriksaan kekeruhan sampel yang akan diperiksa.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan kalibrasi alat yaitu alat yang akan digunakan dinyatakan baik, karena setiap tes yang dilakukan dari tingkat kekeruhan 0 NTU sampai tingkat kekeruhan 800 NTU menunjukkan kecocokan jumlah yang didapatkan dengan jumlah ataupun tingkat kekeruhan yang telah ditetapkan. Artinya dalam kelibrasi alat ini menyatakan alat baik-baik saja dan siap untuk dipakai untuk mengukur tingkat kekeruhan air yang diujikan dalam praktikum.
Setelah dilakukan kalibrasi alat, maka kita melakukan pemeriksaan kekeruhan air, pertama-tama alat yang digunakan di cuci dengan air destilasi yang telah disediakan. Tujuannya supaya tidak mempengaruhi sampel yang akan diperiksa, selanjutnya dimasukkan air yang akan diperiksa didalam alat Turbidity Meter untuk melihat tingkat kekeruhan air dan sebelum sampel air dimasukkan kealat maka terlebih dahulu botol yang berisi sampel air dibersihkan dengan lab halus atau tissue supaya tidak mempengaruhi hasil yang didapatkan pada saat pemeriksaan.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan tingkat kekeruhan air. Pada air mineral Aqua, Ades dan 3V yaitu 0,00 NTU, air galong antang dan boulevard yaitu 0,15 NTU, dan air mineral VJ yaitu 0,05 NTU. Dari data yang didapatkan setelah dilakukan tes kekeruhan air yaitu semua air yang diujikan, dapat dikatakan layak komsumsi dan sesuai dengan batas maksimal kekeruhan air bersih menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990 adalah 5 skala NTU.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi didalam praktikum kali ini yaitu alata yang digunakan tidak bagus sehingga mendapatkan hasil tingkat kekeruhan palsu, tidak mengelap botol sampel sebelum dilakukan tes kekeruhan air, botol sampel yang digunakan tidak dibersihkan dengan air destilasi sehingga mempengaruhi hasil yang didapatkan.

           I.       Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum adapun kesimpulan yang didapatkan yaitu pada air mineral Aqua, Ades
2.      Saran
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam praktikum, hal utama yang dilakukan yaitu melakukan kalibrasi alat terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi alat yang digunakan, memperhatikan prosedur kerja serta cara penggunaan alat.





DAFTAR PUSTAKA

      Bassett, J. 2016. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
         Chang,  dkk.2008. Edisi Ketiga. Kimia Dasar. Jakarta.Erlangga.
         Day, dkk. 2011. Analisis Kimia Kuantitatif edisi   kelima. Erlangga. Jakarta
      Khopkar. dkk. 2013, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerjemah : A. Saptorahardjo, UI-Prees, Jakarta
        Permenkes. 1990. Tingkat Kekeruhan Air. PERMENKES RI Nomor 416.
      Slamet, dkk. 2008. Analisa Bahan Makanan dan Pangan. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Hal : 147-148.
        Underwood. 2008. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar